Skip to main content

Sabar Itu Indah.......


Bersabar diri merupakan ciri orang-orang yang menghadapi pelbagai kesulitan dengan lapang dada, kemauan yang keras, serta ketabahan yang besar. Karena itu, jika kita tidak bersabar, maka apa yang bisa kita lakukan?
          Apakah anda memiliki solusi lain selain bersabar? Dan apakah anda mengetahui senjata yang  lain yang dapat kita gunakan selain kesabaran?
          Konon, seorang pembesar negeri ini memiliki ladang  gembalaan dan lapangan yang selalu ditimpa musibah; setiap selesai dari satu kesulitan, kesulitan yang lain selalu datang mengunjunginya. Meski demikian, ternyata ia tetap berlindung dibawah perisai kesabaran dan mengenakan tameng keyakinan kapada Allah.
          Demikianlah itulah orang-orang mulia dan terhormat bertarung melawan setiap kesulitan dan menjatuhkan semua bencana itu terkapar diatas tanah.
          Syahdan, ketika menjenguk Abu Bakar yang sedang terbaring sakit, para sahaba berkata kepadanya,’’Bolehkah kami panggilkan seorang Tabib untuk mengobatimu?’’
          ‘’Seorang tabib telah memeriksaku!,’’jawab Abu Bakar
          Para sahabat pun bertanya,’’Lalu apa yang ia katakan?’’
          Ia berkata, ‘’Sesunggunya aku boleh melakukan apa saja yang aku mau.’’
          Bersabarlah karena Allah! Dan sebaiknya anda bersabar sebagaimana kesabaran orang yang yakin akan datangnya kemudahan, mengetahui tempat kembali yang baik, mengharap pahala, dan senang mengingkari kejahatan.
Sebesar apapun besar permasalahan yang anda hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan.
          Saya pernah membaca geografi sejumlah orang yang terkenal, dan saya tertegun dengan besarnya kesabaran dan agungnya ketabahan mereka. Deraan musibah itu mereka anggap sebagai tetesan air dingin yang memercik diatas kepala mereka. Mereka tak tergoyahkan laksana gunung, dan menancap jauh dalam kebenaran. Dalam waktu singkat mereka dapat melupakan semua kesedihan itu dan wajah mereka kembali berbinar menyorotkan cahaya kemenangan. Bahkan, ada satu diantara mereka yang tidak hanya cukup bersabar, namun justru menghadang semua bencana itu dan berteriak lantang di hadapan musibah-musibah itu sambil menyatakan tantanga

Comments

Popular posts from this blog

Rasionalitas Hilang Karena Fanatik Dan Benci

Saat ini tumbuh dengan subur... Menghakimi dan curiga tanpa bukti Begitu banyak orang dengan mudah berprasangka buruk dan menghakimi tanpa landasan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, hanya mengandalkan opini yang berlandaskan memori masa lalu, ego, dan kebencian Mengkritik tanpa solusi Begitu banyak orang yang berkoar. mengecam, mengkritik, dan melawan individu atau kelompok tertentu tanpa memberikan solusi dan jalan keluar Rasionalitas hilang karena fanatik dan benci Begitu banyak orang yang menyukai dan fanatik terhadap individu dan kelompok tertentu, sehingga segala hal yang dilakukan walaupun salah dibela dan dicarikan pembenaran begitupun sebaliknya, Begitu banyak orang yang tidak menyukai atau membenci individu atau kelompok tertentu, sehingga meskipun berbuat baik selalu dicurigai dan dianggap salah Pada akhirnya prasangka buruk dan fitnah bertebaran di setiap tarikan nafas, setiap detak jantung, sejauh mata memandang, seluas kemampuan akal berpikir En...

UNTUKMU BINTANGKU

“Malam ini aku melihat satu bintang hilang dilangit, tapi kuyakin Tuhan akan selalu menjaga bintang itu dan ia akan tetap bersinar dimanapun ia berada, kini dia ada bersamaku, dialah bintangku”. Entah berapa banyak puisi dan syair yang telah kubuat untuk menggambarkan isi hatiku, tak ada yang kurekayasa, semua mengalir bagitu saja, hadir tak diundang dan pergi begitu saja. Namun ketika aku berhasil menuangkan isi hatiku dalam sebuah puisi dan syair aku merasa terlepas dari beban yang ada dalam pikiranku. Mungkin karena itulah aku begitu menyukai puisi, banyak hal aku dapatkan ketika membuat dan membaca puisi, baik tentang pelajaran hidup, persahabatan, dan percintaan. “Hembusan angin malam menusuk seluruh tubuhku, keheningan malam membuat sepi waktuku, cahaya bulan menerangi malamku, gelapnya langit menemani kesendirianku…”. Untukmu bintangku, dalam gelap malamku, engkau selalu hadir disetiap mimpiku, memberikan warna tersendiri dalam hidupku. Dalam keheningan malamku, kau dapat memec...