Skip to main content

Burung Dan Sangkar


Wahai burungku yang cantik, aku sebagai sangkar  takkan pernah rela engkau kepanasan karena sengatan matahari, kedinginan karena tetesan air hujan, dan ditangkap para pemburu liar. Tapi aku juga mengerti, tak selamanya engkau merasa nyaman didalam sangkar ini, suatu saat engkau akan merasa jenuh dan bosan. Ketika kau merasa seperti itu, katakanlah apa yang kau mau, jika kau ingin terbang bebas, aku akan membuka pintu sangkar ini untukmu.
 Wahai burungku yang elok,  terbanglah setinggi engkau dapat melakukannya, buka kedua sayapmu dan kepakkanlah, rasakan kebebasan yang engkau dapat, kelilingilah seluruh langit, biarkan dirimu bebas menikmati dunia baru. Jika engkau dalam perjalananmu menemukan sangkar yang lebih baik yang bisa membuatmu nyaman dan dapat melindungimu. Dan itu adalah pilihanmu, aku akan turut bahagia . Dari jauh aku akan mendoakanmu, menikmati keindahan dan kecantikanmu, namun hanya satu pintaku, “Jangan pernah kau melupakanku.”
Wahai burungku yang indah, apabila setelah perjalanan panjangmu engkau tak mendapat sangkar yang nyaman untukmu, jangan pernah engkau lupa, pintu sangkar ini selalu terbuka untukmu kapanpun dan sampai kapanpun. Mungkin sangkar ini tak sebaik yang lainnya, dan  pasti banyak yang lebih baik. Akan tetapi aku sebagai sangkar akan berusaha semampuku untuk memberikan yang terbaik bagi burungku.
“Dalam hidup tujuan dan hasil bukan yang paling utama, akan tetapi proses dan perjalanan adalah yang paling penting, karena kita akan menemukan hal-hal baru yang akan mengajari kita cara menghargai hidup dan membuat kita lebih dewasa. Dan dari situlah kita mencoba untuk menemukan dan membangun kesempatan untuk berhasil dalam hidup ini.” 
Belajar untuk bersyukur meski tak cukup...
Belajar untuk ikhlas meski kadang tak rela...
Belajar untuk taat meski berat...
Belajar memahami meski tak sehati...
Belajar bersabar meski terbebani...
Belajar setia meski banyak godaan...

Comments

Popular posts from this blog

Sabar Itu Indah.......

Bersabar diri merupakan ciri orang-orang yang menghadapi pelbagai kesulitan dengan lapang dada, kemauan yang keras, serta ketabahan yang besar. Karena itu, jika kita tidak bersabar, maka apa yang bisa kita lakukan?           Apakah anda memiliki solusi lain selain bersabar? Dan apakah anda mengetahui senjata yang   lain yang dapat kita gunakan selain kesabaran?           Konon, seorang pembesar negeri ini memiliki ladang   gembalaan dan lapangan yang selalu ditimpa musibah; setiap selesai dari satu kesulitan, kesulitan yang lain selalu datang mengunjunginya. Meski demikian, ternyata ia tetap berlindung dibawah perisai kesabaran dan mengenakan tameng keyakinan kapada Allah.           Demikianlah itulah orang-orang mulia dan terhormat bertarung melawan setiap kesulitan dan menjatuhkan semua bencana itu terkapar diatas tanah.    ...

Rasionalitas Hilang Karena Fanatik Dan Benci

Saat ini tumbuh dengan subur... Menghakimi dan curiga tanpa bukti Begitu banyak orang dengan mudah berprasangka buruk dan menghakimi tanpa landasan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, hanya mengandalkan opini yang berlandaskan memori masa lalu, ego, dan kebencian Mengkritik tanpa solusi Begitu banyak orang yang berkoar. mengecam, mengkritik, dan melawan individu atau kelompok tertentu tanpa memberikan solusi dan jalan keluar Rasionalitas hilang karena fanatik dan benci Begitu banyak orang yang menyukai dan fanatik terhadap individu dan kelompok tertentu, sehingga segala hal yang dilakukan walaupun salah dibela dan dicarikan pembenaran begitupun sebaliknya, Begitu banyak orang yang tidak menyukai atau membenci individu atau kelompok tertentu, sehingga meskipun berbuat baik selalu dicurigai dan dianggap salah Pada akhirnya prasangka buruk dan fitnah bertebaran di setiap tarikan nafas, setiap detak jantung, sejauh mata memandang, seluas kemampuan akal berpikir En...

UNTUKMU BINTANGKU

“Malam ini aku melihat satu bintang hilang dilangit, tapi kuyakin Tuhan akan selalu menjaga bintang itu dan ia akan tetap bersinar dimanapun ia berada, kini dia ada bersamaku, dialah bintangku”. Entah berapa banyak puisi dan syair yang telah kubuat untuk menggambarkan isi hatiku, tak ada yang kurekayasa, semua mengalir bagitu saja, hadir tak diundang dan pergi begitu saja. Namun ketika aku berhasil menuangkan isi hatiku dalam sebuah puisi dan syair aku merasa terlepas dari beban yang ada dalam pikiranku. Mungkin karena itulah aku begitu menyukai puisi, banyak hal aku dapatkan ketika membuat dan membaca puisi, baik tentang pelajaran hidup, persahabatan, dan percintaan. “Hembusan angin malam menusuk seluruh tubuhku, keheningan malam membuat sepi waktuku, cahaya bulan menerangi malamku, gelapnya langit menemani kesendirianku…”. Untukmu bintangku, dalam gelap malamku, engkau selalu hadir disetiap mimpiku, memberikan warna tersendiri dalam hidupku. Dalam keheningan malamku, kau dapat memec...