Skip to main content

AKU ADALAH MAHASISWA


“Jangan hanya menjadi mahasiswa penjilat dan mengikuti Si “Katanya”, nyatakan yang salah sebagai kesalahan, nyatakan yang benar sebagai kebenaran”
Itulah kutipan kalimat yang membuatku merasakan sesuatu hal yang berbeda ketika aku menjadi mahasiswa. Sebagai mahasiswa, aku harus berani menyatakan mana yang seharusnya benar dan mana yang seharusnya salah. Aku  memulai belajar untuk menghindar dari menjadi manusia penjilat dan hanya mengikuti Si “Katanya” dari kampus dengan memberanikan diri menyampaikan segala unek-unek tentang kebijakan kampus, tentunya dalam hal-hal positif yang dapat membantu perkembangn kampus itu sendiri.
Untuk teman-teman mahasiswa, jangan pernah takut untuk menyuarakan pendapatmu. Entah itu pada OB, dosen, bagian akademik, dekan, bahkan hingga rektorat sekalipun. Terkadang untuk membuat suatu terobosan dan gagasan baru kita harus membuat sebuah perlawanan dan membuat suatu hal yang berbeda akan tetapi harus sesuai dengan koridor dan norma-norma yang berlaku.
“Untuk menjadi pemenang, kita harus mencoba hal yang berbeda dan membuat sebuah pembaruan”.
Masa-masa mahasiswa adalah masa-masa untuk mengembangkan diri, meski nilai akademik adalah tujuan tapi itu bukanlah prioritas utama. Prioritas utama adalah Self Development. Saat inilah kita harus mencari dan menemukan jati diri kita masing-masing, karena itu bukanlah suatu hak yang muda. Maka kita harus cepat mengambil keputusan, karena keputusan kita saat inilah yang akan menentuka masa depan kita nanti. Dan jangan membuat keputusan yang mengakibatkan penyesalan suatu saat nanti. 

Comments

Popular posts from this blog

Sabar Itu Indah.......

Bersabar diri merupakan ciri orang-orang yang menghadapi pelbagai kesulitan dengan lapang dada, kemauan yang keras, serta ketabahan yang besar. Karena itu, jika kita tidak bersabar, maka apa yang bisa kita lakukan?           Apakah anda memiliki solusi lain selain bersabar? Dan apakah anda mengetahui senjata yang   lain yang dapat kita gunakan selain kesabaran?           Konon, seorang pembesar negeri ini memiliki ladang   gembalaan dan lapangan yang selalu ditimpa musibah; setiap selesai dari satu kesulitan, kesulitan yang lain selalu datang mengunjunginya. Meski demikian, ternyata ia tetap berlindung dibawah perisai kesabaran dan mengenakan tameng keyakinan kapada Allah.           Demikianlah itulah orang-orang mulia dan terhormat bertarung melawan setiap kesulitan dan menjatuhkan semua bencana itu terkapar diatas tanah.    ...

Rasionalitas Hilang Karena Fanatik Dan Benci

Saat ini tumbuh dengan subur... Menghakimi dan curiga tanpa bukti Begitu banyak orang dengan mudah berprasangka buruk dan menghakimi tanpa landasan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, hanya mengandalkan opini yang berlandaskan memori masa lalu, ego, dan kebencian Mengkritik tanpa solusi Begitu banyak orang yang berkoar. mengecam, mengkritik, dan melawan individu atau kelompok tertentu tanpa memberikan solusi dan jalan keluar Rasionalitas hilang karena fanatik dan benci Begitu banyak orang yang menyukai dan fanatik terhadap individu dan kelompok tertentu, sehingga segala hal yang dilakukan walaupun salah dibela dan dicarikan pembenaran begitupun sebaliknya, Begitu banyak orang yang tidak menyukai atau membenci individu atau kelompok tertentu, sehingga meskipun berbuat baik selalu dicurigai dan dianggap salah Pada akhirnya prasangka buruk dan fitnah bertebaran di setiap tarikan nafas, setiap detak jantung, sejauh mata memandang, seluas kemampuan akal berpikir En...

UNTUKMU BINTANGKU

“Malam ini aku melihat satu bintang hilang dilangit, tapi kuyakin Tuhan akan selalu menjaga bintang itu dan ia akan tetap bersinar dimanapun ia berada, kini dia ada bersamaku, dialah bintangku”. Entah berapa banyak puisi dan syair yang telah kubuat untuk menggambarkan isi hatiku, tak ada yang kurekayasa, semua mengalir bagitu saja, hadir tak diundang dan pergi begitu saja. Namun ketika aku berhasil menuangkan isi hatiku dalam sebuah puisi dan syair aku merasa terlepas dari beban yang ada dalam pikiranku. Mungkin karena itulah aku begitu menyukai puisi, banyak hal aku dapatkan ketika membuat dan membaca puisi, baik tentang pelajaran hidup, persahabatan, dan percintaan. “Hembusan angin malam menusuk seluruh tubuhku, keheningan malam membuat sepi waktuku, cahaya bulan menerangi malamku, gelapnya langit menemani kesendirianku…”. Untukmu bintangku, dalam gelap malamku, engkau selalu hadir disetiap mimpiku, memberikan warna tersendiri dalam hidupku. Dalam keheningan malamku, kau dapat memec...